Saturday, June 24, 2006

Chapter 4

Chapter 4


TOMASIBUMUFO

Seorang gadis yang (tadinya) cantik berjalan terseok-seok sambil menyesali nasibnya yang amat teramat sangat buruk. Setelah berhasil melarikan diri dari gurun pasir yang ganas, sekarang ia terdampar di kaki gunung berapi yang panas membara. Ia merasa sangat ingin mati, tapi ia takut masuk neraka kalo bunuh diri. Lalu ia melanjutkan perjalanan sampai sampai menemukan sebuah lubang besar di tanah. Matanya langsung berbinar. Ia pun melompat ke dalamnya. Namun, nasib malang masih terus berjalan di belakangnya dengan setia. Setelah terjerembab ke dasar lubang, barulah ia menyadari bahwa di dinding lubang itu terdapat tangga yang menghubungkan dasar dengan permukaan lubang. Tiba-tiba ia melihat tiga orang gadis berseragam hitam-hitam, dengan name tag yang bertuliskan “Nasib Malang”, “Nasib Sial”, dan “Nasib Buruk”. Ia pun menghampiri gadis ber-name tag “Nasib Sial”. Gadis itu menyeringai lebar dan langsung nemplok ke kaki ‘TOTO’. ‘TOTO’ pun kelabakan, dan saat itulah dua gadis lainnya ikutan nemplok ke tangan dan kepala ‘TOTO’. Gadis-gadis yang ternyata berlumuran power glue itu berkata berbarengan, “mari kita cari teman kita yang satu lagi, si Nasib Mujur!!”. Sambil terseok-seok, ‘TOTO’ pun mulai mencari si Nasib Mujur.
Sebenarnya, Nasib Sial, Nasib Malang, dan Nasib Buruk merasa sangat menyesal karena mereka sudah mual sekali dengan bau badan ‘TOTO’ yang naujubileh. Tapi karena kaki mereka cantengan, mereka jadi males jalan, ya uda deh mereka terpaksa nempel sampai menemukan Nasib Mujur. Akhirnya Nasib Sial, Nasib Malang, dan Nasib Buruk iseng-iseng nempelin berbagai macam magnet di sekujur tubuh ‘TOTO’ pake power glue. Akibatnya, segala macam benda berlogam menempel di tubuh ‘TOTO’. Mulai dari jarum (yang tadinya nyaris nusuk biji mata ‘TOTO’), paku (yang akhirnya nusuk idung ‘TOTO’), panci, brankas, kulkas, wahh pokoknya ‘TOTO’nya udah gak kasat mata lagi deh!
Saat mereka melewati timbunan sampah yang menggunung, ‘TOTO’ terjatuh dan akhirnya hampir semua sampah menempel di tubuh ‘TOTO’.
‘TOTO’ pasrah. Ia sudah tidak sanggup berjalan. Akhirnya, dengan sedikit bantuan dari sampah bola, roda, skate board, dan cobek, ‘TOTO’ bersama semua yang menempel di tubuhnya menggelinding dengan sedikit ajrut-ajrutan.
Dan sampailah mereka di kolam susu, dimana Nasib Mujur telah menanti mereka.
Nasib Mujur yang ternyata cowok ganteng itu ditemani oleh Dewi Fortuna yang lagi sibuk ngelulur punggung Nasib Mujur. Nasib Mujur, yang terkejut, langsung berdiri sehingga Dewi Fortuna kehilangan keseimbangan dan tercebur ke kolam susu. Nasib Mujur bersiap-siap untuk kabur, namun jempol kakinya digigit oleh Dewi Fortuna.
Lalu Nasib Mujur mengambil cobek yang menempel di tubuh ‘TOTO’ dan memukul kepala Dewi Fortuna.
Nasib Sial langsung menyeruak keluar (power glue-nya udah berhasil dilunturin) dan nemplok di muka Nasib Mujur, sementara Nasib Malang masih berusaha ngelunturin power glue sambil ngeliat Dewi Fortuna dengan tampang mupeng. Dengan sekuat tenaga, akhirnya Nasib Buruk juga berhasil lepas dari ‘TOTO’ dan nemplok di dada Nasib Mujur, sementara Nasib Malang masih berusaha.
Karena kasihan, Dewi Fortuna melepaskan gigitannya dari jempol kaki Nasib Mujur dan membantu Nasib Malang melunturkan power glue-nya. Setelah luntur, akhirnya Nasib Malang ikutan nempel di paha Nasib Mujur. Dewi Fortuna yang welas asih menawarkan diri untuk menjadi istri Nasib Mujur agar at least nasibnya Nasib Mujur gak jelek-jelek amat.
Tapi Nasib Mujur udah terlanjur marah, akhirnya ia mengamuk dan mengeluarkan mantra ajinya dan berteriak, “MANTRA AJI! AJI MUMPUNG! AJI GILE! AJINOMOTO!”
Mantra yang serampangan itu mengubah badan Nasib Mujur menjdi badan ksatria baja hitam, berjari penuh dengan cincin dukun, rambut kusut bak orang gila, dan muka dipenuhi butiran ajinomoto. Semuanya terkena serangan jantung dan mati, meninggalkan ‘TOTO’ dan Nasib Mujur yang saling jatuh cinta.
Chapter 4 Tamat

Chapter 3 yang ditunggu-tunggu

Chapter 3
TOANBATOAN
Di sebuah gurun yang jauh, jauh disana, terlihat seorang wanita yang seksi dengan gigi yang naujubileh gedenya. Wanita itu berjalan terseok-seok menahan berat giginya. Sesekali giginya yang kuning kehitaman itu tertancap di kaktus yang gede gedabrak.
Suatu ketika, saat giginya menancap di kaktus dan tidak bisa ditarik lagi, ia berteriak minta tolong hingga akhirnya datanglah 2 orang pria tinggi semampai bergigi putih cling yang namanya akan disebutkan di kalimat berikutnya. Dua pria yang bernama Andrew dan Bambang itu jatuh cinta pada pandangan pertama dengan ‘TOTO’ yang cantik jelita (kecuali giginya). Tetapi gigi ‘TOTO’ tidak semudah itu bisa ditarik dari kaktus, jadi akhirnya Andrew dan Bambang terpaksa memotong kaktus itu. Di saat Andrew menancapkan gunting raksasanya ke tubuh kaktus, tiba-tiba terdengar lolongan yang sangat mengerikan, disusul oleh keluarnya kepulan asap dari duri-durinya, dan membentuk sesosok bayangan yang dikenali ‘TOTO’ sebagai Toto. Lalu dari bayangan Toto keluarlah Andreas yang membuat Andrew dan Bambang menganga lebar karena melihat keajaiban itu. Andreas memaki ‘TOTO’ tanpa suara. Andrew dan Bambang langsung lari kocar kacir karena takut terlibat. Namun, malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, Andrew dan Bambang pun kesurupan roh Toto dan Andreas. Mereka pun kembali lagi pada ‘TOTO’, tapi bukannya untuk menolong melainkan untuk menghina dina, mencaci maki, dan melepaskan angkara murka mereka pada ‘TOTO’. Mereka kesal karena ‘TOTO’ telah membunuh mereka, mereka marah karena ‘TOTO’ telah menghilangkan benda berharga yang dibuat dari batu tempat mereka lahir, dan mereka mangkel melihat penampilan ‘TOTO’ yang semakin hancur. ‘TOTO’ pun menangis bombay, bukan karena dimarahi tapi karena gunting yang dipegang Andrew/Toto nyaris menggunting rambutnya yang warna-warni itu.
Sekarang warna rambutnya yang tadinya indah itu sudah mulai luntur karena terkena ingus, darah, air laut, dan sinar UV yang menyengat di padang pasir.
Sementara itu, jiwa Andrew dan Bambang terus mengembara dalam kegelapan.
Mereka gondog karena raga mereka direbut dengan paksa. Lalu mereka berusaha untuk merebut tubuh mereka kembali.
Mereka memasuki tubuh kaktus, namun penunggu kaktusnya ternyata serem banget, jadi mereka nggak berani ngelawan. Akhirnya mereka keluar lagi. Setelah itu mereka memasuki batu, tapi mereka nggak bisa gerak gara-gara keberatan. Mereka keluar lagi, tapi tiba-tiba Andrew melihat seberkas cahaya dalam batu itu. Mereka segera merasuki cangkul yang kebetulan lagi senderan di batu itu dan mulai memacul-macul batu sinting itu.
Setelah batu itu menjadi serpihan, barulah Andrew dan Bambang merasuki batu itu dan mulai menimpuki tubuh mereka yang sudah dirasuki roh Toto dan Andreas.
Akhirnya, Toto dan andreas kesakitan dan kabur dengan masih merasuki tubuh Andrew dan Bambang. Andrew dan Bambang terus mengejar tubuh mereka sampai ke sebuah jurang. Toto dan Andreas saling berpandangan, lalu mereka menoleh ke arah batu-batu berisi roh Andrew dan Bambang, lalu mereka saling berpandangan lagi dengan segurat senyum licik, dan langsung terjun bebas ke jurang tak berujung itu.
Andrew dan Bambang hanya bisa pasrah saja melihat tubuh merka jatuh.
Setelah say goodbye kepada tubuh mereka, mereka mulai melambung-lambung ke arah ‘TOTO’, yang taringnya masih tertancap di kaktus, dan langsung melemparinya dengan penuh amarah.
‘TOTO’ terus meraung-raung menahan rasa sakit tanpa bisa menghindar.
Tiba-tiba, ‘TRIING’ benda yang mirip bangku namun dengan lubang di tempat dudukannya dan bertuliskan TOTO di senderannya muncul sebagai tameng bagi ‘TOTO’. Benda itu menghancurkan Andrew dan Bambang menjadi debu dan menarik ‘TOTO’ dari kaktus hingga ia terselamatkan.
Chapter 3 Tamat

Jumpa Lagi!!!!

Hohohohoho.....

Setelah sekian lama nggak nge-update, finally WE'RE BACK!!!!!

Rencananya sih...hari ini kita mau masukin 2 chapter baru. Tapi nggak tau juga deh, sempet ato kaga'..... Soalnya kita lagi ujian sih. Tapi nggak papa, kayanya sih rencana ini bakalan berhasil karena biar lagi ujian sekali pun kita nggak pernah belajar.

"Kalo gw belajar, ntar pas ujian kalo gw gak bisa jawab soal-soalnya, bisa sakit hati gw. Mendingan juga gak usah belajar." - quote by Djoko.

Nah...sodara-sodara pembaca yang budiman (yang nggak budiman juga boleh baca kok!), kami mohon jangan pernah meniru apa yang kami lakukan!!

Ya udah, pokoknya....doakan kami ya!!!! Semoga kami bisa melewati neraka ujian ini dengan selamat.